Minggu, 17 Juni 2012

Antara Sang Alkemis dan Sang Penandai

Judul : Sang Alkemis
Pengarang : Paolo Coelho
Penerjemah : -
Penerbit : -
Tahun terbit : -
Jumlah halaman : 129
Perolehan : diDownload (E-Book) sama adek he he….

Haaaa, kisah yang menarik. Eh gak ding, sebenarnya kisahnya yang sangat fiktif itu bisaa aja. Karena sebelum ini saya pernah membaca novel yang mirip: “Sang Penandai”. Mungkin bagi kebayakan orang, kedua Novel itu tidak bisa dibandingkan. Tapi bagiku keduanya, pada dasarnya mirip. Dan sekali lagi, dua-duanya fiktif!! Tentang perjalanan seorang pemuda yang berjuang mewujudkan legenda pribadinya.

Jika dalam novel “Sang penandai” tokoh utamanya Jim pada akhirnya berkelana untuk mencari legenda pribadinya setelah mengalami kisah memilukan tentang cintanya, maka Santiago, tokoh utama yang lebih sering disebut si bocah di novel “sang alkemis” memulai petualangan mewujudakan legenda pribadinya karena mimpinya.
Yang luar bisaa, dan membuat pembaca novel ini (setidaknya saya) seperti tersetrum daya magis adalah kata-kata yang terlontarkan baik oleh penulis maupun oleh tokoh dalam novel itu. Seperti:

  • "Aku hanya menafsirkan mimpi. Aku tidak tahu cara mengubahnya menjadi kenyataan, ltu sebabnya aku harus hidup dari pemberian anak-anak perempuanku." Kata seorang peramal Gipsi di novel itu, pernyataan yang amat menggelitik.
  • Menurut Raja Saleem (orang yang myakinkan si bocah untuk mewujudkan legenda pribadinya), dusta terbesar di dunia adalah: bahwa pada saat tertentu dalam hidup kita, kita kehilangan kendali atas apa yang terjadi pada diri kita, dan hidup kita lalu dikendalikan oleh nasib. Itulah dusta terbesar di dunia."
  • Kemuadian : "Dan, saat kamu menginginkan sesuatu, segenap alam semesta bersatu untuk membantumu meraihnya."
  • "Tapi, kalau bisa, cobalah untuk membuat keputusan sendiri. Harta karun itu ada di Piramida; itu sudah kamu ketahui. Tapi aku harus menuntut bayaran dengan enam domba karena aku sudah membantumu membuat keputusan.
Haaa, pokoknya menurutku, semua percakapan antara si bocah dengan raja saleem itu benar2 mengena, sederhana tapi maknanya daleeem. Bagaiman dia menceritakan kisah penambang batu, tukang roti dan kebanyakan orang dimuka bumi ini yang lebih memilih menyerah dan hidup nyaman dengan apa yang sudah dia dapatkan ketimbang mewujudkan apa yang pernah mereka impikan_jadi kesindir_

Dan sebenarnya lebih banyak lagi hikmah yang tertuang dalam kisah si bocah mewujudkan legenda pribadinya. Hikmah yang tersirat dan memang harus dimaknai sendiri oleh pembacanya.

Hikmah tersirat yang bisa saya ambil adalah: wujudkan mimpimu, jangan ragu!!! Sesungguhnya kita telah tau apa yang harus kita lakukan, sebesar apa kemampuan kita. Dan seperti apa yang telah disampaikan Tuhan, seluruh alam semesta ini diciptakan untuk manusia, jadi ia pasti akan membantu kita dalam mewujudkan mimpi2 itu.

Satu lagi, "Orang-orang bijak memahami bahwa dunia alami ini hanyalah suatu citra dan tiruan surgawi. Keberadaan dunia ini sekadar suatu jaminan bahwa di sana ada sebuah dunia yang sempurna. Tuhan menciptakan dunia supaya, melalui bendabenda yang dapat dilihat, manusia mampu memahami ajaran-ajaran rohaniNya dan kearifanNya yang menakjubkan. Itulah yang kumaksud dengan tindakan."

Di novel ini juga disampaikan tentang keyakinan-keyakinan, pertanda-pertanda, berbicara pada hati, berbicara pada seluruh partikel di muka bumi ini dan jiwa buana. Dan mungkin itulah prinsip dasar alkemis, bahwa pada dasarnya semua itu satu saja.

Dan, oh ya! Satu adegan yang membuat saya berpikir entah benar atau tidak bahwa ketika si bocah meminta tolong pada gurun, kemudian gurun menyuruhnya meminta tolong dan bertanya pada angin, angin menyuruhnya meminta tolong dan bertanya pada matahari. Kemudian matahari menyuruhnya bertanya pada tanggannya sendiri, karena mereka juga menjalankan perannya berdasarkan apa yang telah dicoba ditentukan oleh tangan itu. Jadi memang seluruh jagad raya ini tercipta untuk kita manusia.

Jadi 100% novel ini menarik karena kata-katanya. Muatan-muatan filosofis dalam mengupayakan kebenaran suatu hakikat _atau hakikat kebenaran ya?_ yang menjadi nilai terpenting dari novel ini. Karena pada dasarnya ini adalah cerita tentang mewujudkan mimpi seperti halnya yang banyak terdapat pada novel-novel lain.

Di novel ini juga diselipkan kisah cinta, konsep cinta yang berbeda dengan pemilikan. Menarik bukan? Entah ini resensi, atau synopsis atau hanya sekedar cerita, tapi yang pasti kalian harus baca novel ini!!!
Share:

0 komentar:

Posting Komentar