Minggu, 27 Mei 2012

Cara memilih kambing yang baik dan benar:


1.       Lihat panjang tubuhnya (Makin panjang, makin baik)
Panjang tubuh diyakini sebagai bibit yang baik bagi keturunan-keturunan kambing selanjutnya.
Ini ni salah satu contoh yang badannya panjang. "Maap ya bang, aye pantatin"

2.       Lihat giginya (berlaku untuk kambing betina)
Jadi menurut ahli perkambingan asal Pleret, dan disepakati oleh consensus di pasar kambing Pleret, bahwasannya: Kambing yang belum ganti gigi (giginya masih putih) itu belum pernah bunting. Nah, indicator ini akan membantu anda untuk memperkirakan masa produktif si kambing, jika akan dikembangbiakkan.
3.       Lihat telinganya (makin panjang makin bagus)
4.       Lihat, apakah dia pakai kacamata atau tidak
Ada beberapa kambing kulit dekat kedua matanya berwarna hitam dan melingkar sedemikian rupa sehingga  terlihat seperti memakai kacamata. Nah, kambing berkacamata ini lebih bagus ketimbang kambing yang tidak berkacamata.
Ini kambing berkacamata =)
5.       Lihat lidahnya
Kambing dengan lidah berwarna putih, biasanya akan lebih cerewet ketimbang yang berwarna merah.
6.       Lihat tanduknya (untuk kambing jantan)
Tanduk yang melengkung sempurna, tapi dese masih terlalu kecil untuk jadi pejantan!
Jika anda hendak memelihara pejantan, maka tanduk adalah factor penting kejantanan seekor kambing. Semakan kokoh dan melengkung sempurna semakin baik.

Pasar kambing Pleret. Tiap Kliwon dan Pon :D

Sumber: Persekutuan makelar kambing indonesia cabang bantul, ranting pleret.

Selasa, 15 Mei 2012

www.kambingbetina.blogspot.com (huwahaha)


Perjalan pleret-warungboto (kantorku cieee..) yang lamanya 30’ kurang lebih membuatku bisa memikirkan (baca: melamunkan) banyak hal. Mulai dari kerjaanku sendiri, yang meliputi: Rancang program sampai implementasi, kondisi memberku dan kemungkinan pengembangannya, laporan-laporan, sampai membayangkan design kreatif produk-produk mereka (kedengerannya wow ya!! Padahal aslinya kagaaak) atau memikirkan hidup secara umum dan kemudian sadar kalau ternyata aku terlalu bodoh untuk memikirkan hal yang sebelumnya. Ha ha.. sok complicated..
Nah!! Kali ini aku sedang menggalaukan Kambing. Sebetulnya Domba, tapi aku lebih suka menyebutnya kambing, jadi kambing saja ya.. Ya, Kambing. Dari soal kambing ini aja ya, pikiranku (tetep dibaca: lamunanku) bisa sampe khadijah yang pengusaha sukses dan punya ratusan atau malah ribuan onta. How come? Heee… trus jadinya ngayal suatu hari aku yang begitu. Amiiin.
Anyway, akhir-akhir ini aku suka baca tulisannya Raditya Dika. Apa hubungannya coba? Dari Siti Khadijah yang super duper keren ke Raditya Dika yang (katanya dia sendiri) bodoh.
Hubungannya, aku kan punya blog (yang sedang kalian baca ini, walaupun anda adalah pembaca pertama dan terakhir), nah aku pengen ceritaaaaaaaaaa semuaaaaaaa perjalanan perkambingan ini disini. Truss, kalo Dika yang gak bener-bener cerita soal kambing aja blognya dulu namanya kambing jantan, nah ini kan aku cerita soal kambing beneran!! Jadi gimana kalau blogku kuganti nama jadi “Kambing Betina.blogspot.com”? Dari pada “Ide Brilian” padahal mah gak brilian-brilian amat! Yang bilang itu brilian juga cuma aku :’(  
Tapi yaaaah aku gak punya mental segede Dika untuk menerima akibat dari semua itu. Biarkan semua seperti adanya…
Well, see you di tulisan selanjutnya :D

My route of engineering


Minggu, 06 Mei 2012