“Mbak Noor, anti sekarang lagi nyelesaika buku apa” Tanya
temanku yang baik hitam manis
“Andalusia..” Kataku singkat. Buku yang sudah kukhianati
sekian bulan demi buku lain. he he
Lalu dia bercerita kalau baru saja membeli buku bagus karya
Asma Nadia. Kisah yang latarnya China. Kisah cinta. Dua orang yang bertemu,
nyambung namun tidak buru2 menyimpulkan itu cinta. Begitu ringkasan singkat
dari Cmumun. Teman baikku. Punya temen yang suka baca dan punya banyak buku itu
salah satu anugerah hidup menurutku. Heee…
“Kalau anti sudah luang, mungkin anti ingin membacanya”
memprovokasi secara halus. Yang justru membuat keningku berkerut. Aku harus
baca ya? Batinku.
“Emmm.. nanti aja lah
jeung” Jawabku tanpa tendensi apa-apa. Emang nggak ngerasa apa2.
Besoknya dia provokasi lagi dengan cerita lebih lengkap. Ha
haa.. sepertinya memang ada maksudnya. Aku semacam diminta memahami sesuatu.
Dan akhirnya, baiklaaah, aku akan baca.
![]() |
Source Gambar |
Judulnya: Assalamu'alaikum Beijing!
Penulisnya: Asma Nadia
Penerbitnya: Noura Book, Mizan Media Utama Group
Tahun terbit: 2012
Sampulnya kayak gini: -->
Hummm, Asma Nadia. Penulis yang sudah kuakrabi sejak SMP.
Aisyah Putri! Aku punya 5 atau 6 serinya. Serial yang cukup mempengaruhi
hidupku. Memberi gambaran awal tentang “Akhwat” dan aktivitasnya, meski waktu
itu nggak paham arahnya kemana. Yang membuatku berpikir, kayaknya keren
komposisi keluarga kayak gitu. Anak 5. 1 perempuan 4 laki2. Tapi ibunya single
parent hadeewwww...
Dan masih sama seperti yang dulu. Gaya bahasanya sederhana.
Menyentuh realitas kehidupan sekitar. Namun tetap punyai nilai dan makna yang
dalam. Yaa.. kayak buku ini. Kesimpulan pesannya mungkin cinta yang dewasa.
Cinta yang bertanggungjawab. Begitu.
Tentang seorang Asma(Ra) yang berkunjung ke China 3 hari
untuk tugas peliputan. Bertemu dengan pemuda China bernama Zhongwen yang
memanggilnya Ashima. Nama tokoh cerita rakyat yang dia suka. Di pertemuan itu
Zhongwen menceritakan kisah tersebut sebagian dan berjanji akan menceritakannya
lagi. Untuk itu ia memberikan kartu nama yang beberapa menit kemudian terbang
dan terinjak orang. Kisah selesai. Ya enggaklaaaaaaaaaaaaah.. Kalau Cuma gitu
nggak bakal jadi novel.
Karena hilang, asma tidak punya kesempatan untuk mengontak
Zhongwen. Tapi di seberang sana, si Zhongwen ini penasaran dan ingin bertemu
lagi dengan Asma. Dia berniat mencarinya di tempat2 yang biasa dikunjungi oleh
turis yang datang ke China. Sampe disini aku merasa agak Hiperbolic. Masak iya
ada adegan kayak gitu di dunia nyata. Ketemu orang di bis. Penasaran. Terus
nyari2. Sumpaahhhhh kagak masuk di akal guweee.. Tapi baiklaaah, apapun, meski
kurang masuk akal bukan berarti tidak mungkin terjadi. He he..
Dan seperti yang di duga, bertemulah mereka di pelataran
masjid Niuji. Mereka berbincang banyak. Asma pulang ke Indonesia dan percakapan
masih berlanjut. Zhongwen merasa amat nyaman berbincang dengan Asma. Ia
merindukannya. Tapi bukan cinta katanya. Aku bingung lagi. Dua hal itu beda ya?
Gini2. Hal yang sering kurindui. Rumah, orangtua, adek,
jogja, relawan jogja baik secara berjama’ah maupun individu2nya. Mereka itu aku
rindui karena aku cintai. Terlepas dari itu cinta jenis apa. Cinta, ada banyak
you know.
Mungkin konteksnya disini adalah cinta yang langsung
tergambar ketika orang menyebut kata cinta ya? Ya, cinta yang kayak gitu. Cinta
roman. Dia tidak mau menyimpulkan terlalu awal. Jadi, ini rindu saja, bukan
cinta. Begitu? Ha ha.. kalo aku nyaris nggak bisa bedain. Kecuali kalau aku
mikir lamaaaaaaaaaaaaaaa.. menimbang, membandingkan, mencerna baru kemudian
menyimpulkan. Kalau Cuma dirasain aja, nggak bisa dibedain.
Aku Tanya temenku yang ada disebelahku, si Juliem. “Emang
cinta sama rindu beda?”
Katanya: Ya beda lah mbak. Orang benci juga bisa rindu!
Rindu itu kan Cuma efek karena dirimu kepikiran secara berlebihan. Karena kamu
terus2an mikirin makanya rindu. Kalau cinta ya lebih dari itu. Cinta tu… apa
ya? Perasaan yang.. pokoknya lebih lah. Orang yang rindu belum tentu cinta.
Kalau cinta pasti rindu.
“Kalau orang sampe kepikiran itu bukannya cinta ya?”
“Belum tentu!” kata jul. “Yaa.. sekarang tinggal cinta yang
kamu maksud kayak mana. Terus apa bedanya sama sayang?”
Ha haaa.. itu kayaknya masalahnya. Aku terlalu punya
definisi banyak tentang cinta. Semua2 dibilang cinta. Hadeuuh..
Tapi aku sepakat. Orang baru bertemu 1 atau 2 kali itu nggak
mungkin cinta. Entah apa namanya. Dan meski semua2 kubilang cinta aku jarang
pake kosakata cinta. Paling juga cuman suka. He he..
Lalu jatuh cinta itu yang kayak apa hayooo? Bedanya apa sama
suka? sama simpatik, sama mentari, sama XL? Kadang2 sama kasihan…
Kalau udah rumit begini. Aku akan kembali lebih percaya pada
perasaan. Pejamkan mata, rasakan. Apa itu? Jawab dengan jujur. Jangan dielak.
Meskipun rasa itu nggak ada namanya. Tapi kita tau itu apa. Habis itu dibalikin
lagi secara rasional. Kalau udah tau itu apa, sekarang mau apa? Kamu mau apa
sama perasaan itu? Ha haaa..
Balik ke cerita. Asma ini, gadis manis. Berenergi. Punya sikap.
Berpikiran positif. Dia punya luka pada 2 laki2. Ayahnya yang pergi
meninggalkan ibunya. Dan calon suaminya yang pergi meninggalkannya. Oleh karena
itu ia tidak mau terlalu pusing dengan perasaan2 seperti itu lagi. Termasuk
ketika dia terus berkomunikasi dengan Zhongwen. Perempuan dong! Siapa yang
nggak ngambang melayang2 di sms tiap hari meski pembicaraannya jauh dari tema
cinta. Dipuji. Dirindukan. Tapi dengan luka sebelumnya asma tidak
menghiraukannya. Meski kadang kepikiran juga.
Tambahan dariku. Yang bisa membuat perempuan kebal sama
gombalan laki2 itu selain barrier yang dia bangun dari luka juga karena biasa.
Sindrom orang cantik yang banyak pengagumnya. Coba aja gombalin cewek cantik
yang banyak pemujanya. Pasti nggak akan terlalu dipikirin sama dia. Udah biasa.
Kayak adekku. Dia banyak pemujanya. Tapi Dianya lempeeeeng kayak porselen. Ha
ha.. Tapi orang nggak cantik juga punya
barrier ding. Orang nggak cantik yang rasional. Yang kalau digombalin bakal
mikir, “ni orang sakit jiwa kayaknya, sampe puji2 guwe” atau, ah sepertinya dia
salah kirim sms ha ha.. (sakjane padahal variable cantik itu kadang nggak
penting. Ini Cuma buat mempermudah contoh)
Karena diskusi dan pencariannya sendiri Zhongwen akhirnya
masuk Islam. Trus Asma sakit. Dia kena sindrom APS. Sindrom darah menggumpal.
Si lelaki yang dulu meninggalkannya berniat kembali lagi. Si Zhongwen
mendatangi Asma. Mereka, dua laki2 itu datang bersamaan dan juga bertepatan
dengan serangan stroke ke-dua asma. Yang sigap dan siap menghadapi Asma dengan
segala kondisinya adalah Zhongwen. Bahkan saat Asma sadar, dia mengajaknya
menikah. Di adegan ini aku terharuuu.. Mau nangis tapi tiba2 merasa tangisanku
tidak objektif. Jadi nggak jadi.
Dan mereka menikah. Melalui 2 tahun masa tidak mudah karena
penyakit Asma yang pada akhirnya kian membaik. Ini juga mungkin pesan yang
ingin disampaikan penulis tentang cinta sejati. Cinta sejati tu yang kayak
gitu. Yang nggak Cuma bahagianya aja yang kebayang tapi juga susah2nya. Ya
iyalah! Idup itu kan sepaket. Bahagia ya sepaket sama kecewa. Seneng sepaket
sama sedih. Makmur sepaket sama melarat. Dst. Yah, begitulah isi dari novel
ini.
Jadi apa maksud cmumun menyuruhku baca ini. Kalau soal cinta
yang butuh waktu, aku telah lama tau teorinya. Sudah riset ke beberapa orang.
Dan lambat laun mengerti tapi nggak bisa paham. Sekarang, paham dan bahkan bisa
ikut merasakan. Seiring dengan pengalaman dan perenungan. He he.. Yang pasti
kita makhluk dewasa adalah makhluk yang harus menyertai segala tindakannya
dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab. Apalagi soal cinta. Soal orang yang
akan bersama sehidup semati. Ha ha..
Dan oleh karena itu, soal2 barrier2 yang aku ceritain diatas
itu jadi penting banget bagi perempuan. Soalnya bahkan udah sampe ngajak
ngobrol ngomongin pernikahan aja bukan berarti dia beneran berniat menikah
dengan kita. Terlalu banyak kisah. Ada dua dimensi berbeda lelaki dan perempuan
memandang hal ini. Yang secara entah bagaimana menimbulkan chaos sekaligus
harmony. Jadi soal PHP itu bukan hanya yang cowok yang emang rada GJ. Bisa
jadi juga karena perempuannya yang terlalu berlebihan menganggap suatu
perhatian. Yaaa.. nggak papa GR2 bentar. Abis itu digetok kepalanya. Istighfar istighfar,
ada setan lewat. Ha ha.. that why, lebih disarankan untuk hubungan yang memang
sudah jelas tujuannya. Yang emang sama2 udah niat berkomitmen.
Baiklah, mari kita terus memperbaiki diri hi hi..
“Cinta membutuhkan waktu, dan bisa jadi juga waktu akan
menghambarkan rasa. Jika kau tidak menemukan cinta, maka cinta yang akan
menemukanmu”
-Asma Nadia-
ahahaha... akhirnya kau terpengaruh dan membacanya juga... mmmm... gimana ya... ana merasa ini hal yang menarik saja... :D, buat hiburan juga bahwa masih ada laki-laki yang mau dengan perempuan seperti AsmaRa *lebih tepatnya aku menghibur diri... hohoho... hayuk..hayuk... berikutnya buku apa lagi :D
BalasHapus