![]() |
Gambarnya dari sini |
Judul : Sepotong
Hati Yang Baru
Penulis : Tere Liye
Penerbit :
Mahaka Republika
Tebal :
206 halaman
Tahun terbit:
2012
Perolehan :
Pinjem Mbak Lusi hi hi
Ini ni serial lanjutan “Berjuta Rasanya” yg kutulis
review-nya kemaren. Ada beberapa cerita yang tokohnya sama seperti di buku
sebelumnya. Cerita nomer satu misalnya. Tokohnya sama dengan cerita nomer satu
buku “Berjuta Rasanya”. Tentang GR-GRannya cewek2 yg sahabatan, terhadap satu
cowok. Dan pada akhirnya salah semua. Kalau yg di Berjuta Rasanya judulnya
“Hiks, Kupikir Dia Suka Padaku” di Sepotong Hati Yang Baru judulnya “Hiks,
Kupikir Dia Sungguhan”.
Contoh lain ada di cerita kegundahan cewek nggak cantik yg
karena nggak cantiknya itu, nggak bisa dapet cintanya. Tentang Vin dan Jo. Ada
juga cerita yang sebelumnya berjudul
“Kupu-kupu Monarch”, disini dengan tokoh yang sama berjudul: “Percayakah
Kau Padaku?”.
Sisanya ada beberapa cerita melegenda yang diceritakan ulang
oleh penulis: Sampek-Engtay dan Rama-Shinta. Uniknya, cerita Rama-Shinta di ceritakan
melalui tokoh di cerita “Percayakah Kau Padaku”.
Walaupun buku ini adalah serial lanjutan, dengan beberapa
cerita bertokoh sama, tapi tanpa membaca serial pertamanya-pun pembaca masih
bisa menikmatinya. Karena sejatinya ketika tokohnya sama sekalipun, alur
ceritanya berbeda.
Kalau di buku sebelumnya ada perasaan bosan dan merasa lama
sekali untuk bisa menyelesaikan buku tersebut. Di buku yang ini, justru tidak
terasa membacanya hingga tau2 selesai. Faktornya karena judul serial di buku
ini tidak sebanyak seperti di buku sebelumnya. Dan di buku ini alur ceritanya
lebih sederhana. Mengalir seiring dengan keingintahuan pembacanya. Di buku
sebelumnya, seperti yang juga kusampaikan pada reviewnya. Alurnya bolak-balik,
bahkan ada yang disusun pararel dengan pergantian sudut pandang orang
pertamanya. Amatlah memusingkan dan ingin segera menutup buku itu.
Well, finally, sesuai judulnya. Dalam setiap ceritanya
penulis seperti ingin mengajak pembaca untuk berdamai pada dirinya sendiri. Atas
segala perasaan yang berjuta rasanya karena cinta. Ya, berdamai. Ketika tak ada
lagi penyesalan. Hanya melihat apapun cerita luka dibelakang sebagai kisah yang
memag harus dijalani. Itu saja. Tidak menyalahkan siapapun atas kisah seburuk
apapun. Karena kapanpun sebenarnya pilihan selalu ada di tangan kita. Pun
pilihan untuk menerima dan berdamai itu sendiri atau terus merutukinya =)
0 komentar:
Posting Komentar