Minggu, 20 Januari 2013

Berdamailah dengan sepotong hati yang baru =)


Gambarnya dari sini
Judul          : Sepotong Hati Yang Baru
Penulis       : Tere Liye
Penerbit     : Mahaka Republika
Tebal         : 206 halaman
Tahun terbit: 2012
Perolehan   : Pinjem Mbak Lusi hi hi

Ini ni serial lanjutan “Berjuta Rasanya” yg kutulis review-nya kemaren. Ada beberapa cerita yang tokohnya sama seperti di buku sebelumnya. Cerita nomer satu misalnya. Tokohnya sama dengan cerita nomer satu buku “Berjuta Rasanya”. Tentang GR-GRannya cewek2 yg sahabatan, terhadap satu cowok. Dan pada akhirnya salah semua. Kalau yg di Berjuta Rasanya judulnya “Hiks, Kupikir Dia Suka Padaku” di Sepotong Hati Yang Baru judulnya “Hiks, Kupikir Dia Sungguhan”. 

Contoh lain ada di cerita kegundahan cewek nggak cantik yg karena nggak cantiknya itu, nggak bisa dapet cintanya. Tentang Vin dan Jo. Ada juga cerita yang sebelumnya berjudul  “Kupu-kupu Monarch”, disini dengan tokoh yang sama berjudul: “Percayakah Kau Padaku?”.

Sisanya ada beberapa cerita melegenda yang diceritakan ulang oleh penulis: Sampek-Engtay dan Rama-Shinta. Uniknya, cerita Rama-Shinta di ceritakan melalui tokoh di cerita “Percayakah Kau Padaku”.
Walaupun buku ini adalah serial lanjutan, dengan beberapa cerita bertokoh sama, tapi tanpa membaca serial pertamanya-pun pembaca masih bisa menikmatinya. Karena sejatinya ketika tokohnya sama sekalipun, alur ceritanya berbeda. 

Kalau di buku sebelumnya ada perasaan bosan dan merasa lama sekali untuk bisa menyelesaikan buku tersebut. Di buku yang ini, justru tidak terasa membacanya hingga tau2 selesai. Faktornya karena judul serial di buku ini tidak sebanyak seperti di buku sebelumnya. Dan di buku ini alur ceritanya lebih sederhana. Mengalir seiring dengan keingintahuan pembacanya. Di buku sebelumnya, seperti yang juga kusampaikan pada reviewnya. Alurnya bolak-balik, bahkan ada yang disusun pararel dengan pergantian sudut pandang orang pertamanya. Amatlah memusingkan dan ingin segera menutup buku itu. 

Well, finally, sesuai judulnya. Dalam setiap ceritanya penulis seperti ingin mengajak pembaca untuk berdamai pada dirinya sendiri. Atas segala perasaan yang berjuta rasanya karena cinta. Ya, berdamai. Ketika tak ada lagi penyesalan. Hanya melihat apapun cerita luka dibelakang sebagai kisah yang memag harus dijalani. Itu saja. Tidak menyalahkan siapapun atas kisah seburuk apapun. Karena kapanpun sebenarnya pilihan selalu ada di tangan kita. Pun pilihan untuk menerima dan berdamai itu sendiri atau terus merutukinya =)


Share:

0 komentar:

Posting Komentar