Sabtu, 18 Oktober 2014

Pahlawan dalam Diam )l(

Ditulis tanggal 23/9/2014. Lagi bosen baca. Jadi nulis aja. Nulis review buku-buku yang udah lama dibaca. Cekidot!

Judul: Pahlawan dalam diam
Penulis: Cahyadi Takariawan, Eko Wahyudi dkk
Penerbit: Indie publishing
Tahun terbit: 2014
Tebal: 130 halaman

Ini bukunya PKS pemirsa! Iya, PeKaeS. Yang awal tahun 2013 kemaren tenar gara-gara kasus suap impor daging sapi " yang menjerat presiden PKS" _kata tambahan yang selalu muncul di tiap berita. Hue hue. Yang begituan yang bikin terkenal. Soalnya kalo yang bagus-bagus ntar jadinya "riak".

Nah, buku ini semacam tindakan konkrit untuk menjawab kegelisahan itu kali yaa.. Walaupun nggak cetar membahana juga. Kayaknya juga cuma beredar di kalangan tertentu.

Yap. Seperti judulnya. Ini adalah buku kumpulan cerita orang-orang lapangan atau saksi-saksi yang melihat dan menceritakan kegiatan nyata orang-orang PKS. Baik dari tingkat grassroot sampe yang anggota-anggota parlemen.

Ada 9 penulis dengan 19 cerita. Sebagian bukan cerita ding, melainkan semacam sajak. Aku cuma tau satu penulis: Cahyadi Takariawan alias Pak Cah. Dan mungkin memang dia yang lebih umum dikenal dibanding yang lain.

Beliau memang penulis. Disamping termasuk yang senior di PKS. Malah, salah satu founder/perintis DPD PKS DIY. Tulisannya dikenal berbicara seputar rumah tangga, pernikahan dan juga serial materi-materi tarbiyah yang selanjutnya dimutakhirkan jadi serial ...

Sering ketemu juga sih. Ngeliat doank dari jauh. Secara, dia orang Jogja dan rumahnya di belakang kampusku. Jadinya lumayan sering kesana.

Well. Beliau sendiri nulis 4 tulisan disini. 2 cerita dan 2 sajak. Yang cerita, judulnya: yang pertama "Ahmad Adaby Darban, sejarawan dan pendiri PKS dari Yogyakarta". Ini cerita awal mula PKS dirintis di Jogja. Salah satu tokoh yang didekati untuk diminta mendukung dan akhirnya beneran dukung itu ya Pak Ahmad Adaby Darban. Beliau ini nggggg... sebenernya lebih lengkapnya baca dibukunya sih. Tapi gini, bagi orang-orang Jogja yang masa mudanya tahun-tahun 60-70an apalagi dia aktivis islam, pasti kenal beliau. Itu makanya, baca ini aku semacam melengkapi potongan-potongan cerita yang sering disampaikan Bapakku tentang masa mudanya dulu di Jogja. Dan Bapak pernah sebut nama ini di salah satu ceritanya. Kata Bapak, dia adalah guru besar sejarah di UGM. Dan memang begitu yang tertulis disini.

Beliau pernah jadi ketua Muhammadiyah. Aktivis PII_makanya Bapak tau. Dan sebagai akademis yang sejarawan beliau banyak menyusun tulisan dalam rangka pelurusan sejarah. Utamanya yang berkaitan dengan Indonesia dan Islam.

Beliau sudah wafat. Tapi setauku anak-anaknya juga jadi kader PKS. Setidaknya begitu menurut sepupuku :D

Cerita yang kedua judulnya: "Menikmati Indahnya Dakwah". Kalau ini semacam renungan yang dituang jadi nasehat tentang dakwah tentunya dan duaaleemm. Jadi bisa ngecharge kalo lagi disorientasi. Huehue..

Nah, yang 2 sisanya itu sajak berjudul: Tegarlah Seperti Nuh as dan Ode Bagi Bunda Kami, Yoyoh Yusroh. Dibuat setelah Ustadzah Yoyoh Yusroh wafat.

Penulis lain yang paling banyak bikin cerita adalah Eko Wahyudi. Ada 6 cerita yang semuanya tentang kader-kader baik yang bawah sampai yang sudah terlibat mrngurusi rakyat secara formal sebagai wakil rakyat di Riau. Utamanya Kabupaten Bengkalis, yang prestasinya luar biasa tapi tak pernah diliput media. Hihi.

Diantaranya, kisah caleg_kader yang dicalegkan_yang karena dia nggak punya dana buat kampanye, maka dia mengkompensasinya dengan aksi menempel dan memasang atribut kampanye caleg lain dari PKS secara diam-diam saat tengah malam berasama anaknya. Ada juga anggota dewan yang rumahnya di pedalaman. Kalau dia ada rapat jam 9 pagi, ia musti berangkat nggak boleh lebih dari jam 10 malem sebelumnya. Ia tak mau pindah ke daerah pusat pemerintahan karna merasa harus memperjuangkan daerahnya. Tekadnya tersebut membuahkan hasil yaitu dengan penganggaran dana untuk pembangunan jalan utama yang akan menghubungkan kecamatan dan kabupaten sehingga mempermudah akses.

Kisah lain, yaitu anggota DPR RI yang dikira kader biasa karna pembawaannya yang santai dan bersahaja. Ada juga WaBup Bengkalis kader PKS, yang rumahnya dijadikan tempat transit dan menginap bagi masyarakat jika sedang ada urusan di Kabupaten sedangkan rumahnya sangat jauh.

Sisanya, kisah-kisah relawan Yankes, prajurit-prajurit kepanduan dan pembinaan halaqoh_aktivitas di lingkaran paling kecil. Ibarat makhluk hidup ini aktivitas tingkat sel yang justru sangat penting. Huaha.. *Menn, aku belum dapet kelompok disini :(

Lucunya, buku ini di kasih ilustrasi-ilustrasi lucu dan imut yang menggambarkan aktivitas-aktivitas kader-kader PKS. Terlihat sangat familiar buat para kader :D

Oya, tulisan Pak Cah yang menikmati jalan dakwah itu kan ditaruh di belakang. Tulisan terakhir. Jadi dia semacam penutup. Bahwa, mau kayak apapun. Mau diliput media, mau enggak. Mau gembar-gembor, mau sepi. Biarin aja. Semua ini untuk Allah. Itu! closing statementnya.

Jadi inget bukunya Tasaro GK:

mau kubilang lantang
atau kupendam dalam diam
tetap saja kusebut (Dia) cinta

*apacoba -_-
Share:

0 komentar:

Posting Komentar