Jumat, 12 September 2014

Chocolate

Source Pict
Judul buku: Chocolate
Penulis: Joanne Harris
Penerjemah: Ibnu Setiawan
Penerbit: Bentang, Mizan group
Tahun terbit asli: 1999
Tahun terbit Indonesia: 2008
374 hlm, 20,5 cm punya Rahmi Wijayanti

Novel tentang coklat. Disitu dituliskan kalau novel ini sudah difilmkan. Jadi penasaran. Apalagi ada Johny Deep sebagai salah satu aktornya. Aku cukup ngefans sama aktor satu itu hi hiii.. Di otakku kebayangnya Johny Deep pake baju item2 + topi bulet + wajah putih pucet bin datarrrr. Giginya juga putih dan datar. Rambut luruss rata dibawah kuping. Dia punya semacam pabrik coklat raksasa. Pada salah satu perayaan gereja, ia membuka pabriknya untuk dikunjungi anak2. Anak2 yang kesana semacam mengalami akibat langsung dari perbuatannya. Tubuh memanjang, melentur dan bisa menjulur2, ada yang berubah warna jugag. Atau yang lidahnya memanjang. Kalau nggak salah inget, ada satu anak baik2 yang tidak mengalami satupun hal aneh samasekali. Karena dia baik hati. Mereka bisa kesitu karena dapet tiket khusus. Apa ini film yang dimaksud?

Haha. Aku lupa judul film itu apa. Tapi sepertinya bukan itu. Karena cerita di novel ini nggak kayak gitu *ya terusss ngapain ditulissss arggghhh.. Sama-sama tentang coklat sih. Dan entah kenapa asosiasinya langsung ke film itu. Harap maklum ya,, karena pas aku nulis ini, aku lagi tinggal di daerah antah berantah dan my smartphone is still error. Walaupun pada akhirnya aku bisa menemukan warnet, berkecepatan lumayan tinggi jugag, yihaaaaa... Jadi nggak bisa langsung cek pikiran2 yang berseliweran diatas ke uncle google.

Ya ya. Kisah ini tentang ibu dan anak pengembara. Memutuskan untuk tinggal di suatu daerah di pinggir sungai Tannes: Lansquennet-sous-Tannes. Daerah yang masih kolot, membosankan dan penuh kepura-puraan. Aktivitas warganya berpusat di gereja yang di depannya ada alun2nya. Ia membuka chocolatary tepat di depan gereja St. Jerome tersebut_yang entah sengaja atau tidak membawa angin perubahan di daerah tersebut. Menjadi lebih jujur dan hangat.

Diceritakan, warga disana adalah jama'ah gereja yang ta'at, dengan Francis Reynaud sebagai imam gereja. Sedangkan Vianne Rocher dan anaknya Anouk_Ibu dan anak pengembara_memahami Tuhan dengan cara berbeda. Bahkan malah menyamakan beberapa perayaan gereja sebagai warisan budaya kaum pagan. Dia tidak mengarahkan masyarakat untuk murtad, hanya agar lebih jujur pada diri sendiri dan lebih manusiawi.

Pada akhirnya dia memang menang menurut Reynaud, musuh alaminya. Sedangkan bagi Vianne sendiri kemenangannya lebih berarti karena ia berhasil mengalahkan ketakutannya sendiri. Akan bayangan "Pria Hitam" yang selalu mengikuti, bisikan2 ibunya_yang adalah seorang peramal dan sudah meninggal, dan ketidaksanggupannya untuk tinggal lama di suatu tempat, sesuatu yang ia peroleh dari Ibunya juga. Ia berhasil untuk tidak lari lagi tapi justru menghadapi. Hueee...

Yeah.. di endorsement2 di halaman pertama buku endorsernya banyak menghubungkan tulisan ini dengan coklat. Aromanya, rasanya, lezatnya, daya magisnya dll. Aku? Gabisa melakukan itu. Gabisa ngebayangin jenis2 coklat yang dideskripsikan dengan apik oleh penulisnya. Karena, jangankan makan, liat aja kagak pernah. Tau namanya juga baru di novel ini. Lagian, aku bukan penggemar coklat. Eneg! you know. Sukanya yang sekelas coki2 :D

Ini buku jaman jebot yang dulu udah pernah baca kubaca sedikit. Tertarik untuk baca lagi gara2 baca filosofi kopi. Entah apa hubungannya. Haha.

Andndndn, well setelah aku cek emang film yang kuceritain diatas bukan film dari novel ini. Yang kuceritain diatas judulnya: Charlie n Chocolate Factory. Yang based on novel ini ya judulnya Chocolate.

BTW, no di samping rumahku banyak pohon coklat. Heuheu.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar