Minggu, 17 Juni 2012

Imajinatifnya Sang Penandai

Judul : Sang Penandai
Penulis : Tere Liye
Jenis Buku : Fiksi – Novel
Tahun terbit : 2006
Penerbit : Serambi
Jumlah halaman: 364 halaman
Perolehan : Dibeli sama adek di obralan Gramedia 

Kisah di novel ini diawali dengan perpisahan. Perpisahan sepasang kekasih. Klise memang. Dan mungkin memang itulah cerita yang sengaja dibuat oleh sang penulis. Jim, tokoh utama dalam cerita ini adalah pemain music di kotanya. Di suatu pesta pernikahan yang menghadirkannya untuk memeriahkan pesta, ia bertemu dengan Nayla. Singkat cerita merka jatuh cinta, namun karena kehendak orang tua, mereka berpisah. Nayla harus mengikuti kemauan sang ayah. Tak sanggup berpisah dengan Jim dan tak bisa mengharapkan Jim untuk membawanya pergi, Nayla pun bunuh diri. Dikisahkan bahwa perpisahan itulah yang membuat Jim, tokoh utama dalam novel ini amat terpuruk dan tertakdir bertemu dengan sang penandai.

Sang penandai adalah sang pembuat dongeng dunia. Dongen yang diceritakan turun temurun, melalui kisah-kisah sebelum tidur. Dan kenampakannya pada Jim tidak lain adalah untuk mengajak jim menjadi salah satu pengukir dongeng itu, dongen yang nantinya juga akan dikenang oleh seluruh dunia. Dongeng tentang cinta, tapi bukan cinta yang rapuh. Bukan dongeng cinta yang berakhir nestapa, tentang dua anak manusia saling mencintai yang tak bisa bersatu karena keluarga, kemudian tak kuasa untuk tidak bersama maka salah satunya bunuh diri hingga yang satunya pada akhirnya menyusul mati juga. Kisah cintah abadi katanya. Bukan, bukan kisah cinta seperti itu yang akan dijadikan dongen oleh sang penandai melalui Jim yang juga ditinggal mati kekasihnya. Melainkan dongen bahwa pecinta sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian itu sendiri datang menjemput dirinya.

Dan begitulah, pada akhirnya legenda pun dimulai. Melalui petunjuk sang penandai, akhirnya Jim bergabung dalam sebuah pelayaran menyebrangi samudra tak terbatas, demi menemukan daratan yang belum ada dalam peta. Armada kota terapung menuju ke tanah harapan. Begitulah petualangan itu dimulai, jim benar-benar bergabung dalam pelayaran tersebut. Dan tentu saja ini tak mudah baginya.

Mulai dari kelasi rendahan. Ia dikenal sebagai kelasi yang menangis karena wajahnya yang muram, meratap dan sering menangis. Dan untuk menghibur diri ia membuat alat music seadanya seperti dawai petik dan malah lebih menambah kesedihannya. Kemudian ia bersama temannya pate dijadikan sebagai panekuk oleh pemimpin rombongan, laksamana Ramirez. Pada persinggahan kedua di pulau champa luka jim terbuka lagi, anak dari raja penguasa kota itu amatlah mirip dengan kekasih nya Nayla. Hal ini kembali menyiksanya. Alkisah kota itu sedang menghadapi pemberontakan dan seluruh awak kapal armada kota terapung memutuskan untuk membantunya. Jim diangkat menjadi Timpalan Laksamana kembali bersama pate sahabatnya. Dalam aksinya menyelamatkan putri raja champa dari penghianatan adik raja, Jim mendapatkan tempat tersendri dihati putri itu. Perjodohanpun diumumkan, namun pada akhirnya Jim memilih untuk meneruskan perjalanannya dan memenuhi dongengnya.

Di perjalanan selanjutnya jim sudah naik pangkat lagi menjadi Kepala pasukan, masih bersama sahabatnya. Dan diekspedisi selanjutnya ini terjadi pertikaian dalam rombongan armada kota terapung. Pertikaian antara armada yang ingin pulang karena merasa perjalanan ini sia-sia dan tak kunjung mencapai tujuan melawan armada yang tetap setia kepada laksanama ramires. Di penghunjung perang saudara itu akhirnya perjalanan mencapai titik terang, teropong menangkap segaris tipis bibir pantai.

Di penghujung cerita, Jim tak juga mengerti sebenarnya dongeng apa yang harus dia wujudkan. Jika laksamana ramires mempunyai dongeng untuk menemukan bungamas yang akan mewujudkan harapan2nya (sesuatu yang ia ketahui di tengah kisah bahwa ada orang lain yang juga sedang menjalankan dongeng yang dijanjikan oleh sang penandai selain dirinya), maka jim masih belum tau sebenarnya apa dongeng yang akan dia ukir. Maka di kesempatan terakhir ia bisa menjumpai sang penandai, iapun memanggilnya, hingga akhirnya dia tau, dongengnya adalah membuktikan pada dunia bahwa kita tetap masih bisa hidup dan melakukan hal-hal luar biasa meski ditinggalkan oleh orang yang sangat kita cintai. Karena seharusnya pecinta sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian itu sendiri datang menjemput dirinya. Dan itu telah dibuktikan oleh jim melalui ekspedisinya bersama armada kota terapung menuju tanah harapan.

Akhirnya jim pun mati terbunuh oleh barikade perawan yang berusaha melindungi ngarai tempat bungamas itu tumbuh. Bungamas yang menjadi tujuan akhir dongeng laksamana ramires. Jim dan pate membantunya menemukannya. Pate telah tewas terlebih dahulu. Sedangkan jim, setelah mendengar penjelasan sang penandai akan dongeng yang tak kunjung ia mengerti dieksekusi mati oleh barikade perawan tersebut. Namun demikian ia mati dalam keadaan tenang. Karena seperti apa yang selalu ingin diberitahukan oleh sang penandai kepada jim, ia berhasil memaafkan dirinya atas kematian Nayla, ia berhenti menyalahkan diri sendiri dan melepaskan penyesalannya.

Begitulah, akhir dari cerita ini. Dan kita bisa mengambil pelajaran dari dongen yang dibuat oleh Jim, bahwa pecinta sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian itu sendiri datang menjemput dirinya. Satu hal lagi, hal yang sama dengan yang ada di novel “Sang Alkemis”, “Sang Penandai” berkata “Setiap kali seorang anak manusia terpilih untuk menjalani kisah-kisah ini, maka seluruh semesta alam menggabungkan diri berharap dan membantunya… Setiap kali seorang anak manusia memutuskan untuk mewujudkan mimpinya , seluruh semesta alam bersepakat menunjukkan jalan-jalannya…”. Sekali lagi cerita tentang mewujudkan mimpi…

Lebih dari semua itu penulis novel ini membuat setting dan latar belakang yang sama sekali fiktif. Mulai dari tokoh-tokoh, nama-nama tempat, kejadian-kejadian dan legenda-legendanya. Melibatkan daya khayal yang tinggi, lepas, tak terikat oleh apa lazimnya yang ada. Atau jika tidak, ia berimajinasi tingkat dunia, karena punya pengetahuan tingkat dunia. Jadiiiii, keren :D
Share:

0 komentar:

Posting Komentar