Sabtu, 08 Februari 2014

Mama Cake (Bukan Resep Masakan)

Eee.. ini bukan resep masakan. Ini judul film. Film yang udah lama penasaran.

Jadi aku punya temen. Ikhwan. Yang super duper up to date. Eksis di dunia ayam. Mulai dari tekhnologi, gadget terkini, tranding topik twitter, lagu, film, berita politik, berita selebritis dll. Sekaligus dia punya selera yang orisinil. Berita bagusnya selera kita hampir sama. Jadi kalau dia rekomndasi sesuatu biasanya aku suka.

Suatu kali pas film ini baru keluar, kalau ndak salah 2012-an dia promo abis2an di FB dan Twitternya. Bilang kalau anti mainstream, bawa pesan dan simbol2, dibuat sama sutradara keren. Begitulah. Aku penasaran dong. Tapi itu adalah tahun dimana aku belum terlalu familiar sama bioskop. Ha haaa.. FYI, aku adalah manusia dunia ketiga. Hue huee...

Trus kemarin temanku yang eksotis item manis si Jule dalam kunjungan kesekian kalinya ke Surabaya ngasih tau, dia punya film keren. Judulnya Mama Cake. Ngopy dong! Dan emang segala testimoni temenku itu bener.

Ini film yang ceritanya ringan banget. Bahkan, saking ringannya sampe bikin orang yang cuma liat judulnya mungkin akan under estimate. Jujur aku juga gitu seandainya nggak direkomendasiin temenku. Mama Cake? Kue Mama? Maksudnya film tentang cara buat kue dari resep mama? ha ha..

Kalau sinopsis versi web http://filmindonesia.or.id kayak gini:

Picture from here
Raka, Willy, dan Rio ke Bandung hanya untuk membeli Brownies Kukus Mama Cake pesanan ayah Raka. Ayah mengharuskan Raka karena amanah dari nenek Raka yang sakit parah dan ingin Brownies kukus Mama Cake itu.

Di tengah perjalanan Raka yang menyetir mobil tak sengaja menabrak pria gondrong yang menyebrang jalan.Ternyata sosok yang ditabrak itu punya kelebihan. Ia tak luka atau cedera, ia baik hati dan suka mengingatkan. Kemudian mereka mengalami musibah. Mobil hilang saat Raka dan Willy mencari ponsel yang jatuh. Mereka dikuasai amarah dan berpencar.

Dalam petualangan mereka selama berpisah, Raka bolak balik beli brownies kukus Mama Cake, karena setelah beli pasti ada musibah. Rio menemukan pembelajaran dari sosok misterius, serta Willy terus saja berpetualang mencari cewek. Mereka menemui hal yang menyadarkan pribadi mereka.
Sayang, brownies Mama Cake tak sempat dicicipi nenek Raka, yang keburu meninggal. Raka baru sadar bahwa pesan neneknya bukan sekedar ingin makanan itu saja, namun ingin Ayah Raka bersatu kembali dengan Ibu Raka yang sudah lama bercerai, Ibu Raka adalah pemilik usaha Toko Kue Mama Cake itu.

Biasa banget ya.. hemm. This is my version:

Sutradaranya Anggi Umbara. Pemain utamanya Omesh, Boy William, Ari Dagienk. Ada juga Dinda Kanyadewi, Fajar Umbara, Candil, Rudi Salam, Nani Wijaya dll.

Suatu malam, Raka (Omesh) di minta Papanya (Rudi Salam) untuk membeli Brownis Mama Cake. Belinya harus langsung di pusatnya di Bandung, harus dia yang beli dan harus kembali sebelum pukul 1 siang. Raka nggak bisa nolak karena ini permintaan neneknya (Nani Wijaya) yang sedang kritis di RS.

Berangkatlah ia dari Jakarta ke Bandung. Ditemani 2 orang temannya, Willy (Boy William dan Rio (Ari Dagienk). Dari sinilah cerita penuh hikmah itu dimulai. Perjalanan yang menjadi perjalanan batin bagi ketiganya. Suatu titik balik perubahan.

Disini Raka digambarkan sebagai cowok berprinsip dan antimainstream, Willy digambarkan sebagaia cowok hedon dan Rio kebalikannya, memuja alam beserta isinya serta agak sosialis gitu. Semua gambaran itu bisa didapet dengan jelas dari percakapan2 dan sikap mereka dalam menghadapi sesuatu di sepanjang perjalanan membeli brownies ini.

Seperti pas mereka berhenti di rumah makan. Rio yang baru saja memutuskan untuk jadi vegetarian berkata bahwa dia nggak akan tega makan sesam makhluk hidup. Willy, malah menceritakan pengalamannya makan otak kera hidup2. Sampai membuat kedua temannya bergidik. Raka nggak setuju sama keduanya. Pada Rio dia berpendapat kalau salah satu fungsi hewan itu ya itu: buat jadi makanan manusia. Terus disambut celetukan Rio, "Trus fungsi lo apa". Ha haa.. nohok banget nggak sih... Yang jawab malah si Willy, "Fungsinya, ngabisin duit babenya, clubbing, shopping, bla bla bla..". Raka diem.

Soal Willy yang makan otak kera, Raka dan Rio sepakat, temannya itu agak kurang waras. Bahkan Rio menganggap Willy tega memakan saudaranya sendiri. Dan mereka debat lagi soal ini. Willy meski begitu, untuk hal ini sependapat dengan Rio. Soal teori darwin. Evolusi kera menjadi manusia. Dan menurut mereka itu teori baku yang sudah sangat dikenal dan dipelajari di mana2. Raka tegas tidak setuju. Dia mengatakan bahwa yang percaya sama teori itu berarti nggak percaya sama Tuhan. Dengan segala penjelasannya di hadapan teman2nya itu. Dan masih banyak contoh percakapan lain. Titik balik yang kubilang tadi, juga terkait dengan prinsip hidup mereka ini.

Di tengah perjalanan, perbedaan2 inilah yang memicu konflik diantara mereka. Mulai dari Willy yang marah karena Raka membuang HPnya (karena Raka benci sifat playboy Willy) sampai mobil Raka yang hilang yang menjadi puncak pertengkaran mereka. Mereke berpisah. Rio memilih tinggal di pemberhentian mereka dekat dengan alam, tumbuhan dan hewan, Willy memilih ke pusat hiburan kota dan Raka tetap fokus pada tujuan utamanya ke Bandung: membeli Mama Cake. Ia bahkan harus bolak-balik 3 kali ke toko brownies karena brownies yang hilang berkali-kali oleh berbagai macam kejadian. Padahal itu adalah amanah yang harus ia tunaikan.

Kayaknya enteng ya ceritanya. Padahal enggak. Beneran deh. Selain obrolan, banyak scene yang juga penuh hikmah di film ini. Kayak pas Rio yang lagi nyatu sama alam diajak sholat sama orang yang tiba2 muncul. Orang yang sama yang sempat mereka tabrak saat Rio masih bersama Raka dan Willy naik mobil. Pria ini menjelaskan ke Rio bahwa gerakan sholat itu mewakili 4 unsur dari alam.
Api = Saat berdiri
Angin = Saat Ruku'
Air = Saat Sujud
Gunung = Saat duduk, dan
Cinta = Saat mengucap salam sambil tengok kanan-kiri.

Soal telepati juga. Yang kekuatan sinyalnya orisinil. Melebihi sinyal HP dan Internet. Ha ha... Apa kamu pernah coba? Cobalah.

Dan seperti yang dibilang temenku, film ini juga banyak simbol. Seperti tulisan "MOGERZ" di kaosnya Raka yang adalah nama fans clubnya Purgatory. Purgatory ini adalah band Punk Rock atau malah Underground yang muslim. Coba aja search nama Purgatory and u'll find out.

Yeah, saat berpisah ini mereka mengalami rentetan kejadian masing2 yang membawa mereka ke titik kesadaran masing2. Akhirnya mereka kembali lagi ke Jakarta bersama2 di jemput oleh saudara Raka. Membawa Brownies Mama Cake yang dengan susah payah mereka dapatkan. Meski, di tengah jalan Brownie itu hilang lagi karena keteledoran saudara Raka. Namun ini juga justru yang membawa Raka kembali bertemu Mawar. Perempuan yang bertemu dengannya di perjalan sebelumnya, dan cukup mengesankan Raka. Cerita yang manis ha ha..

Well, selain dari semua itu. Yang membuatku suka nonton film ini adalah percakapannya yang cepet. Cas cis cus. Just another romantic drama versi Hollywood. Dan mungkin karena itu, makanya diperjelas sama tulisan2 yang nongol dan editing model komik. Entahlah apa istilahnya di dunia perfilman. Hee..

Hummm penasaran sama filmnya? Download aja di Youtube. Hee..
Share:

0 komentar:

Posting Komentar