Kupikir, islam itu juga filsafat. Memaparkan banyak hal- hal yang
esensi sekaligus remeh temeh yang sebenarnya juga esensi. Sekaligus juga
bagi beberapa orang “tak tergapai”. Banyaknya buku filsafat yang
akhir-akhir ini saya baca, baik fiksi maupun non fiksi, selalu
meninggalkan kesan yang sama pada diri saya. Ah, mereka terlalu
berbelit-belit. Bukan, bukan meremehkan. Saya sangat appreciate dengan
eksplorasi mereka. Bahkan ini lebih saya hargai karena dapat membantu
saya menyimpulkan hal tersebut di atas. Bahwa dengan penuh kesadaran
pada akhirnya saya akan kembali kepada islam. Mungkin, buku yang saya
baca masih sangat kurang. Apalagi saya lebih senang dan lebih sering
bertemu dengan yang wujudnya novel. Secara, semuanya pinjam atau
download versi PDF.
Ah, belum sampai pada saya sebuah kemampuan untuk mensintesisnya
menjadi sebuah cerita. Selayaknya para novelis itu dapat melakukannya.
Tapi suatu hari, saya ingin membuatnya. Sebuah cerita ringan bermuatan
filsafat yang saya pahami.
Semua filsafat pasti kembali pada ketiadaan yang ada. Apalagi kalau bukan Tuhan, yang lebih senang kusebut Rabb..
Dan ketika tiba-tiba bulir bulir air mata itu keluar
Di jalanan, di depan computer, di kamar
Rabb, Kau tau
Kau Maha tau segala yang berkecamuk ini
Seajaib kau menjawabnya
Maka, atas segala iman ini
Terimakasih =)
0 komentar:
Posting Komentar